Kereta dan Masa Lalu

3:39 pm nat 0 Comments

“Selagi memasuki masa yang baru, aku menoleh sebentar ke belakang.
Ke tempat di mana masa lalu tertinggal dan tergilas jaman.
Ada segumpal perih di sana.
Dan aku ingin tenangmu.”
Itu dikutip dari sebuah pesan singkat yang saya kirim buat si pacar segera setelah saya iseng ngebacain status update saya di Facebook taun 2009-2010, jaman-jaman kelas 3 SMA. Niat saya pada awalnya cuma nginget-nginget kayak apa isi kepala saya dulu. Sampai kemudian saya kayak sengaja menenggelamkan diri ketika tiba di saat-saat Si Orang Lama itu deket sama saya.
Tadinya juga saya cuma cengar-cengir aja ngebayangin jaman-jaman penuh kenistaan itu, tapi kok lama-lama saya jadi agak mellow, seolah-olah mengorek luka yang sekarang udah bener-bener sembuh. Tapi yang namanya luka, mau gimanapun sembuhnya tetep aja ninggalin garis yang warnanya beda dari kulit asli kita. Yang pada akhirnya selalu mengingatkan bahwa pernah ada luka sedalam itu di sana.
Lalu tiba-tiba saya seperti disergap segenap ketidaknyamanan dan merasa sangat asing. Di menit itulah saya mengirim pesan singkat untuk si pacar. Walaupun dia cuma bales dengan sebaris 'Amishu', saya udah lega.
Ternyata saya masih memiliki dan dimiliki seseorang. Tapi biasanya hal kayak gini ini masih bakal  keulang lagi dan begitu seterusnya.
Saya seperti sedang berdiri di peron sebuah stasiun dan memandangi sebuah kereta yang melaju cepat tepat di depan hidung saya. Semua yang saya lihat hanya warna-warna yang samar dan selalu bergerak dalam kecepatan tinggi.
Sama seperti masa lalu yang saya coba tinggalkan; datang dan pergi tak pasti. 
Masa lalu itu tidak masuk dalam diri tapi selalu menarik perhatian. Masa lalu itu seperti minta diperlihatkan sejauh apapun saya bergerak maju.
Dan seperti halnya memandangi kereta yang melaju, memandangi kembali masa lalu tidak membawa efek samping apa-apa selain rasa ditebas angin yang besar. Dalam waktu singkat anginnya akan hilang untuk kemudian datang lagi kapanpun saya kembali ke peron itu.

You Might Also Like

0 comments: