Tentang Ally All These Lives yang Dreamy

7:43 pm nat 0 Comments



Saya sangat percaya bahwa first impression tell you everything you need to know. Pada apapun. Juga termasuk urusan buku. Beberapa kalimat atau paragraf pertama sangatlah menentukan apakah pembaca akan membuka halaman selanjutnya atau menutup dan melupakannya dengan senang hati.

Buku ini pun begitu. Beberapa kalimat pertamanya membuat saya mengernyit dan berkata dalam hati, 'ini akan membosankan.' Tapi ternyata mengejutkan bagaimana di bagian tengah kalimat dan paragraf, semakin lama saya membacanya, semakin saya ingin membaca kalimat selanjutnya. Tanpa jeda. Arleen A pintar membuat buku ini jadi a page turner.

Selain itu, dari pembukaannya saya tahu Arleen A mempunyai sensory detail yang sangat baik, sesuatu yanh harus dimiliki penulis agar setting-nya tidak jadi sekadar 'tempelan', agar perasaan sampai pada pembaca, bukan sekadar showing lalu ngambang.

Hal lainnya yang saya suka adalah engaging opening. Cukup membuat saya terus dan terus membaca setiap kalimat sambil menebak-nebak, 'what is this all about? Is it going to be a fantasy? Romance? Thriller? Or is it some medical drama?' Sampai akhir bab 2 tebakan itu belum terjawab.

Dan yang terakhir, yang terpenting ketika saya membaca buku adalah atmosfir. Mau seterampil apapun penulis merajut plot, menciptakan karakter, menempel setting, tanpa atmosfir yang dibangun dengan tepat, tulisan bisa jadi datar begitu saja. Arleen A berhasil memberi atmosfir pada bukunya ini. Tiap pembaca mungkin berbeda penafsirannya, tapi saya merasakan atmosfir gelap, agak sendu, dan dreamy. Mood-nya dibangun dengan tepat dan konsisten. Secara keseluruhan, bagi saya buku ini adalah buku yang berhasil karena di ujung bab 2 bisa bikin saya bilang, 'yah, abis' dan menginginkan lebih.

0 comments: