Benang Kusut Rasa Ala Ika Natassa

3:34 pm nat 0 Comments


Judul buku      : Antologi Rasa
Penulis            : Ika Natassa
Penerbit           : PT Gramedia Pustaka Utama
Harga              : Rp 48.000,-
Tebal               : 339 halaman

Antologi Rasa bercerita tentang 3 orang sahabat yang saling memendam perasaannya antara satu sama lain kemudian bagaimana mereka menemukan bahwa kenyataan dan pengharapan seringnya berbanding terbalik and basically how they fall in and out of love.

Sebetulnya standar saja, cerita khas masyarakat urban dengan karir yang hebat, gaya hidup glamor, dan kehidupan cinta yang dinamis dengan bumbu romance yang twisty. Tapi bagaimana cara Ika bertuturlah yang menjadikan buku ini berbeda dengan buku bergenre metropop lainnya yang sejenis. Ika bertutur dengan begitu luwes. Membaca buku ini sejak halaman pertama terasa seperti mendengar penuturan seorang teman dekat yang tidak menyimpan rahasia apapun dari kita. Begitu mengalir dan engaging.

Hal berbeda lainnya adalah bagaimana character development setiap tokoh tampak seperti dipahat dengan begitu sempurna. They’re perfectly imperfect. Sangat manusia. Ditambah lagi sudut pandang orang pertama dari ketiga tokoh utamanya dihadirkan dengan sangat pas dan tidak terkesan ‘cerewet’ walaupun pergantiannya pada beberapa titik begitu cepat.

Antologi Rasa kadang terasa seperti ensiklopedia singkat dengan penuturan Ika tentang sejarah kontemporer, fotografi, dan dunia perbankan yang memang  digelutinya, dan terkadang bisa juga terasa seperti buku harian orang lain atau telefon seorang teman lama yang punya banyak sekali komentar jahil dan macam-macam hal untuk dikatakan. Beyond unique.

Yang menjadi perhatian kemudian ketika dibandingkan dengan karya Ika lainnya yaitu A Very Yuppy Wedding dan Divortiare adalah bahwa latar belakang tokoh utamanya hanya berkisar di situ-situ saja, di daerah yang Ika ketahui benar sehingga jika seseorang membaca beberapa karya Ika lainnya, latar belakang ini jadi tampak monoton. Memang sebaiknya seorang penulis menulis hal-hal yang betul-betul mereka pahami agar konsistensi selama cerita berlangsung tetap terjaga, namun alangkah baiknya jika Ika lebih sering ‘bermain’ di daerah lain  pula sehingga memperkaya tidak hanya tulisannya tetapi juga memperkaya pengetahuan dan perasaan pembaca.

Secara keseluruhan buku ini layak dibaca apalagi oleh pecinta genre metropop. Hangat, dekat, dan sangat menghibur.

You Might Also Like

0 comments: